Sinergi Mewujudkan Indonesia Sehat





Hari peringatan Hari Anti HIV/ AIDS beberapa hari yang lalu menjadi sebuah momentum bagi kita untuk merefleksi kehidupan. HIV/ AIDS sejatinya merupakan penyakit yang disebabkan virus yang menyerang kekebalan tubuh, namun jika kita tinjau secara umum semua itu adalah berbicara tentang kesehatan. Indonesia sebagai negara dan bangsa yang besarpun memiliki banyak cerita mengenai potret dunia kesehatan. Kesehatan merupakan aspek penting pada diri manusia, tanpa tubuh dan jiwa yang sehat seseorang tidak akan bisa melakukan aktivitas sehari-hari, tanpa sehat seseorang akan kesulitan bekerja memenuhi nafkahnya, melakukan kegiatan kerumahtanggaan, dan lain-lain.
Indonesia memang memilliki wilayah yang luas, tersebarnya pulau-pulau dari ujung barat hingga ketimur merupakan bukti luasnya negara kita. Bervariasinya kekayaan alam yang ada di Indonesia merupakan keunggulan tersendiri Indonesia dibanding negara-negara lain. Namun besarnya negara kita masih harus menghadapi peliknya permasalahan kesehatan. Tantangan besar mengenai kesehatan masyarakat ini merupakan salah satu isu sentral yang harus diselesaikan oleh negara kita untuk menuju negara yang maju.
Salah satu permasalahan yang mendasari permasalahan kesehatan adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan, ketidaktahuan dan kurangnya kesadaran masyarakat ini menyebabkan seseorang/ masyarakat mengalami sakit ataupun terserang penyakit. Perlu rasanya meningkatkan kembali upaya penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan sosialisasi mengenai penyakit, mengapa seseorang bisa sakit dan darimana penyakit pada diri seseorang bisa terjadi. Masyarakat perlu mengetahui bahwa sakit atau penyakit bisa menjangkiti seseorang dikarenakan berbagai macam faktor. Sakit atau penyakit pada seseorang bisa terjadi karena :
1          1. Sakit keturunan, merupakan sakit atau penyakit yang diturunkan karena faktor genitas dari orang tua.
2        2. Sakit karena lingkungan. Lingkungan yang tidak sehat seperti tercemarnya air yang dikonsumsi untuk minum, atau lingkungan dekat dengan sungai, perubahan iklim yang ekstrim dan lain-lain berpotensi untuk menyebabkan seseorang menjadi sakit.
3        3. Sakit karena kebersihan. Tidak terjaganya kebersihan seseorang berpotensi menyebabkan seseorang sakit, hal ini dikarenakan hal yang tidak bersih akan membawa bibit penyakit.
4         4. Sakit karena makanan. Pola makanan yang tidak sehat atau mengkonsumsi makanan secara berlebihan dapat memicu sakit yang biasanya menyerang organ-organ vital pada diri seseorang.
5       5. Sakit yang disebabkan pola hidup. Banyak sekali kasus seseorang mengalami sakit dikarenakan pola hidup yang kurang baik dan tidak sehat, seperti sering begadang, merokok, minu minuman beralkohol dan kurang olah raga. Pola hidup seperti ini sering kita temui di perkotaan.
6        6. Sakit yang disebabkan virus, bakteri dan cacing (Organisme). Organisme sangat berpotensi menginfeksi tubuh manusia, beberapa menyerang sistem organ manusia dan ada juga yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga menyebabkan seseorang mengalami sakit.
7     7. Sakit karena kenakalan. Pola pergaulan yang menjurus pada kenakalan besar kemungkinan menyebabkan seseorang mengalami sakit. Penggunaan suntikan yang tidak steril, mengkonsumsi narkoba menggunakan alat suntik yang tidak steril, melakukan kegiatan seks tidak sah dapat menyebabkan seseorang terkena HIV/ AIDS.
8       8. Sakit karena usia. Penurunan kemampuan organ tubuh dan menurunnya daya tahan merupakan faktor lainnya yang menyebabkan seseorang menjadi mudah sakit.

Menuju Indonesia yang sehat merupakan tantangan nyata yang sedang dihadapi seluruh elemen masyarakat di negara kita. Untuk itu tidaklah muluk-muluk bila dalam memenuhi harapan menuju Indonesia yang sehat, kita memulai dengan bersama-sama meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya sehat dan memutakhirkan pengetahuan kita mengenai penyakit. Mari kita bersama-sama pemerintah melakukan penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan, minimal dilakukan kepada orang-orang terdekat kita.
Tantangan yang dihadapi negara kita tidaklah selesai sampai disitu saja, realitas dunia kesehatan di Indonesia tidaklah selesai hanya pada kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai “sehat vs sakit” saja. Negara kita juga masih dihadapkan pada permasalahan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Luasnya wilayah negara kita masih belum diimbangi dengan akses luas yang dapat dinikmati oleh masyarakat di lingkungan pedesaan atau daerah terpencil. Tidak aneh rasanya jika kemudian masyarakat yang berada di daerah terpencil memilih untuk berobat ke dukun atau banyak juga masyarakat yang kemudian membiarkan penyakit menjangkiti mereka. Tidak jauh berbeda dengan di daerah terpencil, kaum dhuafa, keluarga tidak mampu atau miskin di perkotaan pun masih kesulitan mendapatkan akses kesehatan. Alih-alih mendapatkan layanankesehatan yang berkualitas mendapatkan kesempatanpun mereka masih kesulitan. Belum lagi ditambah biaya rumah sakit dan obat-obatan yang terbilang mahal bagi mereka.
Undang-undang Dasar 1945 memayungi setiap warga negara untuk mendapatkan jaminan hidup bagi seluruh warganya, tanggung jawab itu kemudian bukan menjadi beban pemerintah saja, namun semua pihak perlu bersinergis mewujudkan Indonesia sehat karena “Sehat Milik Semua”. Bentuk sinergis tersebut dapat berupa :
1.       Peningkatan dan optimalisasi anggaran negara sektor kesehatan. Anggaran negara yang selama ini digelontorkan bagi sektor kesehatan akan semakin bermanfaat bagi masyarakat jika kuantitas nominal semakin diperbesar, namun agar pemanfaatan anggaran ini efektif dirasakan oleh masyarakat maka diperlukan program yang efektif dan kerjasama dari semua elemen dan praktisi kesehatan. Selama ini kita mengenal istilah Jamkesmas, Kartu Jakarta Sehat, BPJS dsb, ini menunjukan program efektif sudah mulai dijalankan.
2.       Dengan anggaran yang diperbesar maka sinergi tersebut dapat digunakan untuk memperluas akses dan perbaikan kualitas layanan serta subsidi yang tepat sasaran.
3.       Peningkatan pemberdayaan dalam penyuluhan kesehatan. Peran serta pemerintah dan masyarakat yang peduli kesehatan sangat membantu untuk membuka wawasan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan.
4.       Membuka kerjasama dengan pihak lain. Banyak sekali pihak lain di luar unsur pemerintahan yang memiliki potensi besar untuk membantu sektor kesehatan. Selain dana dan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berasal dari berbagai badan usaha, banyak organisasi non profit yang bersedia membantu dalam dengan menjadi sukarelawan. Diantara banyak masyarakat peduli kesehatan salah satunya adalah Dompet Dhuafa yang sangat peduli terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia, khususnya kaum dhuafa, warga kurang mampu atau miskin. Hal-hal seperti ini sangat perlu untuk diapresiasi, sehingga menstimuluh pihak lain untuk juga berkontribusi.
5.       Apabila sinergi sudah tercipta dengan sangat baik bukan tidak mungkin harapan kita mengenai akses kesehatan yang semakin mendekati masyarakat dapat terealisasi. Mungkin nanti di negara kita akan mudah ditemukan mobil-mobil kesehatan yang memberikan pemeriksaan kesehatan dan obat gratis hingga ke plosok-plosok yang terpencil sekalipun.

Nb : Tulisan ini dibuat khusus untuk mengikuti kontes blog dari LKC Dompet Dhuafa dan BlogDetik, murni dibuat sendiri. Segala bentuk upaya penjiplakan tidak diijinkan terkecuali telah memenuhi kaedah keilmuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar